Wednesday 13 June 2018

makalah kewirausahaan




BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Berbicara tentang kewirausahaan pastilah yang akan terbelesit di fikiran kita setelah adanya ide sebuah usaha pastilah modal. Modal kerja perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan aktiva lancer yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan setiap waktu (gross working capital).[1] Agar modal kerja yang di keluarkan diawal memulai suatu usaha haruslah ada manajemen keuangan yang baik didalamnya. Hal yang sangat penting dalam kelancaran melakukan kegiatan usaha atau perusahaan adalah bagaimana mengelola keuangan  uasaha, perusahaan agar lancar, mendatangkan manfaat jangka panjang. Beberapa permasalahan yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan adalah sebagai berikut :
1.      Berapa dana yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan?
2.      Bagaimana cara mendapatkan dana?
3.      Bagaimana mengalokasikan dana yang terbatas untuk mendapatkan manfaat maksimal?
4.      Bagaimana mengatur aktiv tetap, aktiv lancar?
5.      Bagaimana menghitung dan mendistribusikan keuntungan yang diperoleh?
6.      Bagaimana mengelola modal kerja?
7.      Alat apa yang digunakan untuk mengukur kinerja?
Manajemen keuangan merupakan aktivitas bagaimana mencari dana dari sumber pendanaan yang murah, menggunakan dana yang diperoleh dengan tepat dan bagaimana laba dari investasi tersebut didistribusikan kepada yang berkepentingan.[2] Seorang wirausaha haruslah bersikap positif dalam merencanakan masa depan usahanya. Berikut akan dijelaskan bagaimana pengelolaan keuangan dalam hal wirausaha.[3]


BAB II
PEMBAHASAN
A.        Pengertian Financial Plan (Perencanaan Keuangan)
Perencanaan keuangan (Financial Planning) adalah sebuah proses dimana seorang individu berusaha untuk memenuhi tujuan-tujuan finansialnya melalui pengembangan dan implementasi dari sebuah rencana keuangan (financial plan) yang komprehensif.
Dari definisi itu, maka perencanaan keuangan itu secara konsep merupakan suatu aktifitas yang terdiri dari beberapa elemen. Artinya, kalau seseorang bisa dengan bangga menyatakan “Yes, I am doing financial planning now”, maka dia harus punya beberapa hal berikut:
         Harus ada tujuan-tujuan financial yang mau dicapai,
         Harus ada jangka waktu atau periode untuk memenuhi tujuan tersebut,
         Harus ada action plan yang jelas dan praktis untuk dilakukan,
         Harus ada sumber daya yang bisa digunakan untuk menjalankan action plan.
         Harus ada sejumlah faktor resiko yang terkait dengan pilihan sumber daya.
Jika ternyata ada satu elemen saja yang hilang, maka konsep perencanaan keuangan itu sudah tidak ada alias bubar. Fakta lapangan, masih banyak individu yang kerap mengaku punya rencana keuangan, tetapi tidak bisa menyebutkan tujuan finansialnya secara pasti. Atau ada juga yang punya tujuan-tujuan financial tetapi tidak memiliki action plan yang jelas untuk mencapai tujuannya tersebut.
Selain itu, perencanaan keuangan adalah sebuah proses yang tidak pernah berhenti alias selalu berkelanjutan. Hidup itu ibarat roda yang terus berputar demikian juga proses perencanaan keuangan. Hal ini dikarenakan keadaan keuangan seseorang atau sebuah keluarga akan selalu berubah-ubah sejalan dengan perubahan kebutuhan keuangan, keadaan ekonomi, dan tahapan kehidupan.
Contohnya, bila sebelumnya lajang kemudian menikah, tentunya akan merubah secara drastis rencana keuangan seseorang. Tadinya hanya untuk satu orang sekarang sudah menjadi keluarga. Begitu pula bila keluarga mengalami penambahan anggota keluarga melalui kelahiran anak mau pun pengurangan anggota keluarga karena meninggal dunia. Semua perubahan itu tentunya memiliki dampak finansial yang tidak sedikit.[4]
Perencanaan keuangan yang baik akan menghasilkan sebuah rencana keuangan (financial plan) yang jelas dan memudahkan si pemilik rencana untuk mencapai tujuan finansialnya. Rencana keuangan ini ibarat sebuah peta blueprint yang dapat menunjukkan kemana arah kondisi keuangan individu atau keluarga akan berjalan. Sebuah rencana keuangan yang komprehensif dan lengkap haruslah terdiri dari empat bagian berikut:
1.         Manajemen kekayaan (wealth management),
2.         Perencanaan asuransi (risk and insurance planning),
3.         Perencanaan pensiun (pension planning),
4.         Perencanaan pengalihan harta bawaan (pension planning).
Jadi, kalau ternyata rencana keuangan kita saat ini baru terkonsentrasi hanya di manajemen kekayaan saja, maka artinya konsep yg kita pahami mengenai sebuah rencana keuangan masih belum tepat.
Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan-tujuan perusahaan dan pemilihan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Supriyanto, 1994:4).
Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan :
1.                        Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas perusahaan.
2.                        Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan keuanganproforma. Kedua hal tersebut tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga dibutuhkan bagi pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan inanc.
Perencanaan laba berpusat pada pembuatan laporan proforma. Laporan proforma, merupakan proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba suatu perusahaan. Dua input yang diperlukan untuk menyusun laporan proforma dengan menggunakan pendekatan yang sederhana yaitu : a) laporan keuangan untuk tahun sebelumnya dan b) ramalan penjualan tahun yang akan inanc.
Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Kepala bagian inancial harus selalu mengadakan forecasting (peramalan dan pengiraan) terhadap masa yang akan inanc tersebut dengan tepat, yang meliputi perencanaan inancial jangka panjang (long range financial planning) dan perencanaan-perencanaan jangka pendek (short range financial planning). Salah satu keuntungan yang diperoleh dari adanya perencanaan inancial adalah dihindarkannya pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas yang sangat kompleks.[5]

B.        Bentuk Financial Plan (Perencanaan Keuangan)
Bentuk-bentuk rencana keuangan dapat secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Neraca
Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress dan Warren (1992:25), neraca adalah: “Suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada tanggal tertentu yang biasanya pada tanggal terahir suatu bulan atau tahun”.  Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kelender, sehingga neraca sering disebut balance sheet. Kegunaan dari neraca menurut Kieso dan Weygandt (1995:252) adalah untuk:
·         Perhitungan tingkat pengembalian.
·         Pengevaluasian struktur modal perusahaan.
·         Penilaian likuiditas dan fleksibilitas dari keuangan tersebut.
Artinya bahwa untuk mengadakan pertimbangan tertentu atas resiko perusahaan dan untuk menilai arus kas masa depan, seseorang harus menganalisa neraca dan menentukan likuiditas perusahaan dan fleksibilitas keuangan. Likuiditas menggambarkan jumlah waktu yang diperlukan untuk berlalu sampai dari suatu harta direalisasikan atau sebaliknya dikonversi menjadi uang kas dan sampai suatu hutang harus dibayarkan. Pada dasarnya fleksibilitas keuangan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mengambil tindakan efektif guna mengubah jumlah dan waktu arus kas sehingga ia dapat tanggap terhadap kebutuhan dan peluang yang tidak terduga.[6]

2.      Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan suatu laporan sistematis tentang pendapatan/ hasil usaha, beban, laba perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut Keiso dan Waygandt (1995:177), perhitungan laba rugi adalah: “Laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu.” Pentingnya perhitungan laba rugi karena beberapa alasan, alasan utamanya adalah bahwa laporan yang membantu mereka dalam meramalkan jumlah, waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa depan. Ramalan yang akurat akan arus kas masa depan membantu investor untuk menilai ekonomi perusahaan dan kreditur sehingga dapat menentukan profitabilitas dari pembayaran kembali sahamnya terhadap perusahaan. Perhitungan laba rugi membantu pemakai laporan keuangan untuk meramalkan arus kas masa depan dalam beberapa cara yang berbeda (Keiso dan Waygandt, 1995:179)

C.        Langkah-langkah Financial Plan (Perencanaan Keuangan)
Langkah-langkah dalam penyusunan rencana keuangan. (Gitosudarmo dan Basri, 1999:268-269) meliputi :
a.                        Merencanakan keuangan adalah merumuskan (formulasi) terhadap tujuan jangka panjang, dapat berupa tujuan untuk dapat tumbuh menjadi perusahaan yang bertingkat nasional atau internasional.
b.                       Formulasi dari politik keuangan perusahan. Formulasi ini akan menjadi pedoman bagi segala kegiatan bisnisnya, dan dalam hal perencanaan keuangan ini sangat diperlukan. Oleh karena dalam hal ini sangat diperlukan adanya  forecasting guna memperkirakan perubahan-perubahan terhadap factor-faktor yang terdapat dalam formulasi rencana keuangan dari bisnis itu.
c.                        Pembentukan prosedur. Dimaksud untuk menciptakan koordinasi yang baik dari setiap aktivitas  yang saling berhubungan, sehingga tidak terjadi bertabrakan, saling lempar tanggung jawab.
d.                       Mengusahakan adanya fleksibilitas. Keadaan ekonomi saat ini berada dalam keadaan dinamis dan selalu meningkat. Oleh karena itu manajemen harus selalu mempersiapkan adanya flesibilitas (keluwesan) di dalam rencana-rencana, terutama recana jangka pendeknya. Variabel budged adalah salah satu bentuk yang tepat untuk diterapkan.[7]
D.        Fungsi dan Tujuan Financial Plan (Perencanaa Keuangan)
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:
1.      Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2.      Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3.      Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4.      Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5.      Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6.      Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7.      Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8.      Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi

Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.      Melakukan pengawasan atas biaya
2.      Menetapkan kebijaksanaan harga
3.      Meramalkan laba yang akan datang
4.      Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja



E.        Manfaat Financial Plan (Perencanaan Keuangan)
Seorang wirausaha mungkin terbatas dalam pemilikan keuangan dan memerlukan tambahan keuangan dari mitra bisnis atau sumber-sumber formal (Bank dengan tingkat suku bunga tertentu). Seorang wirausaha harus mengalokasikan peneriman dan pengeluaran agar lebih profesional dan efisien, dengan “PERENCANAAN KEUANGAN MELIPUTI 10 LANGKAH”:
1.      Menetapkan tujuan-tujuan keuangan yang tepat bagi  perusahaan anda.
2.      Mengevaluasi startegi-strategi keuangan alternatif.
3.      Mengumpulkan dan mengevaluasi fakta dan angka keuangan untuk melengkapi rencana-rencana.
4.      Menetapkan tingkat dan target efisiensi (baik angka jangka panjang dan jangka pendek) bagi bisnis dipandang dari sudut imbalan bagi pemilik dan karyawan.
5.      Mengembangkan sebuah rencana keuangan menyeluruh untuk memberikan “PETA BESAR” masa depan.
6.      Memeriksa kebenaran rencana menyeluruh dan memeriksa setiap unsur, untuk memastikan bahwa setiap unsur itu realistik dalam hubungan dengan pengalaman masa lampau.
7.       Menganalisis rencana dengan membandingkannya pada prestasi standar seperti sudah ditetapkan, baik intern maupun ekstern.
8.      Meninjau kembali rencana, merevisi seperlunya sampai tercapai sebuah kombinasi strategi da faktor-faktor yang diterima.
9.      Menggunakan rencana sebagai kekuatan motivasi dengan
mengkomunikasikan hasil-hasil perencanaan.
10.  Memastikan bahwa proses perencanan diikuti oleh pengendalian yang mencukupi dan memberitahukan serta memotivasi staf yang terlibat.[8]


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Proses perencanaan merupakan bagian yang terpadu dari pekerjaan manajer keuangan.Oleh karena liabilitas liabilitas jangka panjang dan dana modal saham ditarik hanya sewaktu waktu saja dan dalam jumlah besar,maka penting bagi perusahaan mempunyai taksiran kebutuhan seluruh dana untuk tahun tahun yang akan datang. Jadi berguna sekali untuk menyelidiki ramalan seluruh kebutuhan dana dari perusahaan. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bergantung pada perencanaan. Perencanaan keuangan yang dibuat dengan baik dan selaras dengan strategi yang telah ditetapkan akan dapat mengarahkan perusahaan dalam pencapaian tujuannya secara efektif dan efisien. Perencanaan keuangan mencakup kegiatan ramalan keuangan dan pengendalian keuangan. Ramalan keuangan dibuat untuk meramalkan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan perusahaan. Dengan mengetahui berapa jumlah dana yang akan diperlukan perusahaan untuk operasi periode mendatang, manajemen keuangan dapat memikirkan cara yang terbaik untuk mendanai kebutuhan tersebut dan pada akhirnya menjadi dasar pengendalian efektif keuangan. Langkah awal dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan perencanaan keuangan adalah peramalan penjualan, yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila  disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.


DAFTAR PUSTAKA

http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html
https://dewideorioktarina.wordpress.com/2012/05/29/kewirausahaan-perencanaan-keuangan/
R. Heru Kristanto HC, Kewirausahaan, Condongcatur : Graha Ilmu, 2009
http://sangid-com.blogspot.co.id/2013/12/makalah-manajemen-keuangan-lanjutan.html
Sonny Sumarsono, Kewirausahaan, Jember : Graha Ilmu, 2010
http://tandapagar.com/kenapa-belajar-financial-planning-itu-penting.html
https://pritaghozie.com/2012/08/06/pentingnya-perencanaan-keuangan.html



[1] R. Heru Kristanto HC, Kewirausahaan (Condongcatur: Graha Ilmu,2009)134
[2] R. Heru Kristanto HC, Kewirausahaan 131
[3] Sonny Sumarsono, Kewirausahaan (Jember : Graha Ilmu,2010) 154
[4] https://pritaghozie.com/2012/08/06/pentingnya-perencanaan-keuangan.html
[5] http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html
[6] http://sangid-com.blogspot.co.id/2013/12/makalah-manajemen-keuangan-lanjutan.html
[7] http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html
[8] https://dewideorioktarina.wordpress.com/2012/05/29/kewirausahaan-perencanaan-keuangan/

No comments:

Post a Comment