BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berbicara tentang kewirausahaan pastilah yang akan terbelesit di
fikiran kita setelah adanya ide sebuah usaha pastilah modal. Modal kerja
perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan aktiva lancer yang digunakan
untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan setiap waktu (gross working
capital).[1]
Agar modal kerja yang di keluarkan diawal memulai suatu usaha haruslah
ada manajemen keuangan yang baik didalamnya. Hal yang sangat penting dalam kelancaran
melakukan kegiatan usaha atau perusahaan adalah bagaimana mengelola
keuangan uasaha, perusahaan agar lancar,
mendatangkan manfaat jangka panjang. Beberapa permasalahan yang berhubungan
dengan pengelolaan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Berapa dana yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan?
2. Bagaimana cara mendapatkan dana?
3. Bagaimana mengalokasikan dana yang terbatas untuk mendapatkan manfaat
maksimal?
4. Bagaimana mengatur aktiv tetap, aktiv lancar?
5. Bagaimana menghitung dan mendistribusikan keuntungan yang diperoleh?
6. Bagaimana mengelola modal kerja?
7. Alat apa yang digunakan untuk mengukur kinerja?
Manajemen keuangan merupakan aktivitas
bagaimana mencari dana dari sumber pendanaan yang murah, menggunakan dana yang
diperoleh dengan tepat dan bagaimana laba dari investasi tersebut didistribusikan kepada yang berkepentingan.[2] Seorang
wirausaha haruslah bersikap positif dalam merencanakan masa depan usahanya.
Berikut akan dijelaskan bagaimana pengelolaan keuangan dalam hal wirausaha.[3]
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Financial Plan (Perencanaan Keuangan)
Perencanaan
keuangan (Financial Planning) adalah sebuah proses dimana seorang individu
berusaha untuk memenuhi tujuan-tujuan finansialnya melalui pengembangan dan
implementasi dari sebuah rencana keuangan (financial plan) yang komprehensif.
Dari definisi
itu, maka perencanaan keuangan itu secara konsep merupakan suatu aktifitas yang
terdiri dari beberapa elemen. Artinya, kalau seseorang bisa dengan bangga
menyatakan “Yes, I am doing financial planning now”, maka dia harus punya beberapa
hal berikut:
•
Harus
ada tujuan-tujuan financial yang mau dicapai,
•
Harus
ada jangka waktu atau periode untuk memenuhi tujuan tersebut,
•
Harus
ada action plan yang jelas dan praktis untuk dilakukan,
•
Harus
ada sumber daya yang bisa digunakan untuk menjalankan action plan.
•
Harus
ada sejumlah faktor resiko yang terkait dengan pilihan sumber daya.
Jika ternyata ada satu elemen saja yang hilang, maka konsep
perencanaan keuangan itu sudah tidak ada alias bubar. Fakta lapangan, masih
banyak individu yang kerap mengaku punya rencana keuangan, tetapi tidak bisa
menyebutkan tujuan finansialnya secara pasti. Atau ada juga yang punya
tujuan-tujuan financial tetapi tidak memiliki action plan yang jelas untuk
mencapai tujuannya tersebut.
Selain itu,
perencanaan keuangan adalah sebuah proses yang tidak pernah berhenti alias
selalu berkelanjutan. Hidup itu ibarat roda yang terus berputar demikian juga
proses perencanaan keuangan. Hal ini dikarenakan keadaan keuangan seseorang
atau sebuah keluarga akan selalu berubah-ubah sejalan dengan perubahan
kebutuhan keuangan, keadaan ekonomi, dan tahapan kehidupan.
Contohnya, bila
sebelumnya lajang kemudian menikah, tentunya akan merubah secara drastis
rencana keuangan seseorang. Tadinya hanya untuk satu orang sekarang sudah menjadi
keluarga. Begitu pula bila keluarga mengalami penambahan anggota keluarga
melalui kelahiran anak mau pun pengurangan anggota keluarga karena meninggal
dunia. Semua perubahan itu tentunya memiliki dampak finansial yang tidak
sedikit.[4]
Perencanaan keuangan
yang baik akan menghasilkan sebuah rencana keuangan (financial plan) yang jelas
dan memudahkan si pemilik rencana untuk mencapai tujuan finansialnya. Rencana
keuangan ini ibarat sebuah peta blueprint yang dapat menunjukkan kemana arah
kondisi keuangan individu atau keluarga akan berjalan. Sebuah rencana keuangan
yang komprehensif dan lengkap haruslah terdiri dari empat bagian berikut:
1. Manajemen kekayaan (wealth management),
2. Perencanaan asuransi (risk and
insurance planning),
3. Perencanaan pensiun (pension planning),
4. Perencanaan pengalihan harta bawaan
(pension planning).
Jadi, kalau
ternyata rencana keuangan kita saat ini baru terkonsentrasi hanya di manajemen
kekayaan saja, maka artinya konsep yg kita pahami mengenai sebuah rencana
keuangan masih belum tepat.
Perencanaan
merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran
kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang
diinginkan. Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan-tujuan perusahaan dan
pemilihan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan (Supriyanto, 1994:4).
Perencanaan
keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber penghasilan perusahaan
karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengontrol
kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses
perencanaan keuangan :
1.
Perencanaan
uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas perusahaan.
2.
Perencanaan
laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan
keuanganproforma. Kedua hal tersebut tidak hanya berguna bagi perencanaan
keuangan intern tetapi juga dibutuhkan bagi pemberi pinjaman baik sekarang
maupun yang akan inanc.
Perencanaan laba berpusat pada pembuatan laporan proforma. Laporan
proforma, merupakan proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan
laporan rugi laba suatu perusahaan. Dua input yang diperlukan untuk menyusun
laporan proforma dengan menggunakan pendekatan yang sederhana yaitu : a) laporan
keuangan untuk tahun sebelumnya dan b) ramalan penjualan tahun yang akan inanc.
Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang penuh
dengan ketidakpastian. Kepala bagian inancial harus selalu mengadakan
forecasting (peramalan dan pengiraan) terhadap masa yang akan inanc tersebut
dengan tepat, yang meliputi perencanaan inancial jangka panjang (long range
financial planning) dan perencanaan-perencanaan jangka pendek (short range
financial planning). Salah satu keuntungan yang diperoleh dari adanya
perencanaan inancial adalah dihindarkannya pemborosan-pemborosan yang
diakibatkan oleh adanya aktivitas yang sangat kompleks.[5]
B.
Bentuk Financial Plan (Perencanaan Keuangan)
Bentuk-bentuk
rencana keuangan dapat secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Neraca
Neraca
merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress dan Warren (1992:25), neraca
adalah: “Suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada tanggal
tertentu yang biasanya pada tanggal terahir suatu bulan atau tahun”. Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan
posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada
waktu buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal
atau tahun kelender, sehingga neraca sering disebut balance sheet. Kegunaan
dari neraca menurut Kieso dan Weygandt (1995:252) adalah untuk:
·
Perhitungan
tingkat pengembalian.
·
Pengevaluasian
struktur modal perusahaan.
·
Penilaian
likuiditas dan fleksibilitas dari keuangan tersebut.
Artinya bahwa untuk mengadakan pertimbangan tertentu atas resiko
perusahaan dan untuk menilai arus kas masa depan, seseorang harus menganalisa
neraca dan menentukan likuiditas perusahaan dan fleksibilitas keuangan.
Likuiditas menggambarkan jumlah waktu yang diperlukan untuk berlalu sampai dari
suatu harta direalisasikan atau sebaliknya dikonversi menjadi uang kas dan
sampai suatu hutang harus dibayarkan. Pada dasarnya fleksibilitas keuangan
adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mengambil tindakan efektif guna
mengubah jumlah dan waktu arus kas sehingga ia dapat tanggap terhadap kebutuhan
dan peluang yang tidak terduga.[6]
2.
Laporan
Laba Rugi
Laporan laba rugi
merupakan suatu laporan sistematis tentang pendapatan/ hasil usaha, beban, laba
perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode
tertentu. Menurut Keiso dan Waygandt (1995:177), perhitungan laba rugi adalah:
“Laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu
tertentu.” Pentingnya perhitungan laba rugi karena beberapa alasan, alasan
utamanya adalah bahwa laporan yang membantu mereka dalam meramalkan jumlah,
waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa depan. Ramalan yang akurat akan
arus kas masa depan membantu investor untuk menilai ekonomi perusahaan dan
kreditur sehingga dapat menentukan profitabilitas dari pembayaran kembali
sahamnya terhadap perusahaan. Perhitungan laba rugi membantu pemakai laporan
keuangan untuk meramalkan arus kas masa depan dalam beberapa cara yang berbeda
(Keiso dan Waygandt, 1995:179)
C.
Langkah-langkah Financial Plan (Perencanaan Keuangan)
Langkah-langkah dalam penyusunan rencana keuangan. (Gitosudarmo dan
Basri, 1999:268-269) meliputi :
a.
Merencanakan
keuangan adalah merumuskan (formulasi) terhadap tujuan jangka panjang, dapat
berupa tujuan untuk dapat tumbuh menjadi perusahaan yang bertingkat nasional
atau internasional.
b.
Formulasi
dari politik keuangan perusahan. Formulasi ini akan menjadi pedoman bagi segala
kegiatan bisnisnya, dan dalam hal perencanaan keuangan ini sangat diperlukan.
Oleh karena dalam hal ini sangat diperlukan adanya forecasting guna memperkirakan
perubahan-perubahan terhadap factor-faktor yang terdapat dalam formulasi
rencana keuangan dari bisnis itu.
c.
Pembentukan
prosedur. Dimaksud untuk menciptakan koordinasi yang baik dari setiap
aktivitas yang saling berhubungan,
sehingga tidak terjadi bertabrakan, saling lempar tanggung jawab.
d.
Mengusahakan
adanya fleksibilitas. Keadaan ekonomi saat ini berada dalam keadaan dinamis dan
selalu meningkat. Oleh karena itu manajemen harus selalu mempersiapkan adanya
flesibilitas (keluwesan) di dalam rencana-rencana, terutama recana jangka pendeknya.
Variabel budged adalah salah satu bentuk yang tepat untuk diterapkan.[7]
D.
Fungsi dan Tujuan Financial Plan (Perencanaa Keuangan)
Berikut ini adalah
penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:
1. Perencanaan Keuangan,
membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya
untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan,
tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan
pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan,
menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai
cara.
4. Pencarian Keuangan,
mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan
perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan,
mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian Keuangan,
melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan,
melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.
8. Pelaporan keuangan,
penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai
bahan evaluasi
Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi
hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan atas
biaya
2. Menetapkan kebijaksanaan
harga
3. Meramalkan laba yang akan
datang
4. Mengukur atau menjajaki
biaya modal kerja
E.
Manfaat Financial Plan (Perencanaan Keuangan)
Seorang wirausaha mungkin terbatas dalam
pemilikan keuangan dan memerlukan tambahan keuangan dari mitra bisnis atau
sumber-sumber formal (Bank dengan tingkat suku bunga tertentu). Seorang wirausaha harus mengalokasikan
peneriman dan pengeluaran agar lebih profesional dan efisien, dengan
“PERENCANAAN KEUANGAN MELIPUTI 10 LANGKAH”:
1. Menetapkan tujuan-tujuan
keuangan yang tepat bagi perusahaan anda.
2. Mengevaluasi startegi-strategi
keuangan alternatif.
3. Mengumpulkan dan mengevaluasi
fakta dan angka keuangan untuk melengkapi
rencana-rencana.
4. Menetapkan tingkat
dan target efisiensi (baik angka jangka panjang dan
jangka pendek) bagi bisnis dipandang dari sudut imbalan bagi pemilik dan
karyawan.
5. Mengembangkan sebuah rencana
keuangan menyeluruh untuk memberikan “PETA BESAR”
masa depan.
6. Memeriksa kebenaran rencana menyeluruh
dan memeriksa setiap unsur, untuk memastikan bahwa setiap unsur itu
realistik dalam hubungan dengan pengalaman masa lampau.
7. Menganalisis rencana dengan
membandingkannya pada prestasi standar seperti sudah ditetapkan, baik
intern maupun ekstern.
8. Meninjau kembali rencana,
merevisi seperlunya sampai tercapai sebuah kombinasi strategi da
faktor-faktor yang diterima.
9. Menggunakan rencana sebagai kekuatan
motivasi dengan
mengkomunikasikan hasil-hasil perencanaan.
mengkomunikasikan hasil-hasil perencanaan.
10. Memastikan bahwa proses perencanan diikuti
oleh pengendalian yang mencukupi
dan memberitahukan serta memotivasi staf yang terlibat.[8]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Proses
perencanaan merupakan bagian yang terpadu dari pekerjaan manajer keuangan.Oleh
karena liabilitas liabilitas jangka panjang dan dana modal saham ditarik hanya
sewaktu waktu saja dan dalam jumlah besar,maka penting bagi perusahaan
mempunyai taksiran kebutuhan seluruh dana untuk tahun tahun yang akan datang.
Jadi berguna sekali untuk menyelidiki ramalan seluruh kebutuhan dana dari
perusahaan. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau
gagalnya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bergantung pada perencanaan.
Perencanaan keuangan yang dibuat dengan baik dan selaras dengan strategi yang
telah ditetapkan akan dapat mengarahkan perusahaan dalam pencapaian tujuannya
secara efektif dan efisien. Perencanaan keuangan mencakup kegiatan ramalan
keuangan dan pengendalian keuangan. Ramalan keuangan dibuat untuk meramalkan
kebutuhan dana tambahan yang diperlukan perusahaan. Dengan mengetahui berapa
jumlah dana yang akan diperlukan perusahaan untuk operasi periode mendatang,
manajemen keuangan dapat memikirkan cara yang terbaik untuk mendanai kebutuhan
tersebut dan pada akhirnya menjadi dasar pengendalian efektif keuangan. Langkah
awal dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan perencanaan keuangan adalah
peramalan penjualan, yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan
suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi
tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan
usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka
pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html
https://dewideorioktarina.wordpress.com/2012/05/29/kewirausahaan-perencanaan-keuangan/
R. Heru Kristanto HC, Kewirausahaan,
Condongcatur : Graha Ilmu, 2009
http://sangid-com.blogspot.co.id/2013/12/makalah-manajemen-keuangan-lanjutan.html
Sonny Sumarsono, Kewirausahaan,
Jember : Graha Ilmu, 2010
http://tandapagar.com/kenapa-belajar-financial-planning-itu-penting.html
https://pritaghozie.com/2012/08/06/pentingnya-perencanaan-keuangan.html
[1] R. Heru
Kristanto HC, Kewirausahaan (Condongcatur: Graha Ilmu,2009)134
[2] R. Heru
Kristanto HC, Kewirausahaan 131
[3] Sonny
Sumarsono, Kewirausahaan (Jember : Graha Ilmu,2010) 154
[4]
https://pritaghozie.com/2012/08/06/pentingnya-perencanaan-keuangan.html
[5] http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html
[6] http://sangid-com.blogspot.co.id/2013/12/makalah-manajemen-keuangan-lanjutan.html
[7]
http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html
[8]
https://dewideorioktarina.wordpress.com/2012/05/29/kewirausahaan-perencanaan-keuangan/
No comments:
Post a Comment