PERAN APARAT NEGARA TERHADAP TUGASNYA
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pendidikan
Kewarganegaraan”
Dosen
pengampu:
Dr.
H. Ilham Tohari, SH. MHI
Disusun oleh:
M Samsul Mughis (932132916)
Kelas : C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
KEDIRI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Aparatur
Sipil Negara (disingkat ASN) adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri
Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan[1]
Desa
adalah wilayah yang penduduknya saling mengenal hidup bergotong-royong, adat
istiadat yang sama, tata norma dan mempunyai tata cara sendiri dalam mengatur
kehidupan kemasyarakatan. Di samping itu, umumnya wilayah desa terdiri atas
daerah pertanian, sehingga sebagian besar mata pencariannya adalah seorang
petani
Pada sebuah organsasi
pemerintahan, kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan pelayanan masyarakat,
dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui kepemimpinan dan didukung oleh
pemerintahan yang memadai, maka penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik
(Good Governance) akan terwujud, sebaliknya kelemahan kepemimpinan merupakan
salah satu sebab keruntuhan kinerja birokrasi di Indonesia.[2]
Aparat desa sebagai bagian dari pegawai Negeri dituntut untuk dapat menjadi
motor penggerak pembangunan karena aparat kelurahan bersentuhan langsung dengan
masyarakat sehingga akan lebih memahami keadaan dan kondisi masyarakat. Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa
kesempurnaan birokrasi tergantung dari kesempurnaan aparatur negara sehingga
kualitas birokrasi kita tercermin dari kualitas aparatur Negara.
BAB II
TEORI
Untuk menjadi pemimpin yang ideal, harus mempunyai 8 watak di bawah
ini.
1.
Harus mempunyai pengetahuan yang
cukup tentang alat-alat teknis dan prosedur-prosedur yang dipergunakan oleh
para pegawainya, sehingga ia dapat member petunjuk-petunjuk dalam mengoprasikan
alat-alat setra prosedur-prosedur yang diperlukan. Pengetahuan dan pengertian
tentang garis-garis besar kebijaksanaan organisasi.
2.
Seorang pemimpin harus senantiasa
setia memegang teguh setiap ucapannya. Ia harus senantiasa menepati janjinya, jika ingin menanam
kepercayaan bawahannya. Seorang pepemimpin harus mampu memberikan penilaian
yang baik terhadap semua permasalahan, baik yang bersifat kedinasan maupun yang
bersifat pribadi.
3.
Tabah dalam usahanya. Pemimpin harus
mempunyai keyakinan yang teguh atas segala sesuatu yang ingin dicapainya.
4.
Kemampuan untuk memberikan
pengertian tanpa menimbulkan kesalah pahaman dalam dalam menjelaskan/mengemukakan
tujuan organisasi kepada pihak lain. Kemampuan untuk mendengarkan secara
simpatik, baik berupa usul-usul maupun berupa kritikan dari pihak lain maupun
dari pihak bawahannya.
5.
Senantiasa menaruh minat yang tulus
dan ikhlas terhadap orang lain, tulus terhadap kesejahteraan bagi pihak yang
dipimpinnya.
6.
Kemampuan untuk memahami manusia
serta reaksinya. Seorang pemimpin harus paham benar akan manusia baik manusia
sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok dan mengetahui mengapa ia
bertindak sedemikian rupa.
7.
Seseorang pemimpin harus senantiasa
waspada untuk selalu bersikap objektif dan jangan sampai membiarkan putusannya
dipengaruhi oleh sentiment orang lain.
8.
Seseorang pemimpin harus senantiasa
bersikap terus terang dan transparan. Ia tidak boleh membiarkan orang lain
berkata terhadap dirinya ; “ia selalu ingin rahasia dan tertutup[3]
BAB III
DATA
Dalam paparan data ini, peneliti akan memaparkan data yang
diperoleh di lapangan (lokasi penelitian). Yang sesuai dengan hasil dari pengumpulan
data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, mengenai penjelasan dari
kepimimpinan yang akan mejadi materi pokok dari penilitian dan disajikan sesuai
dengan fokus penelitian terhadap kepemimpinan suatu tugas yang diberikan
terhadap orang yang dipercaya dan diberi jabatan oleh pemerintah untuk menjabat
menjadi kepala desa.
Disini peneliti meneliti sebuah desa
yaitu : Desa Kedungsari, Kec. Tarokan, Kab. Kediri, dan dimana peneliti sendiri
bertempat tinggal dan hidup di situ, sehingga peneliti lebih mudah dalam
menyimpulkan sesuatu yang terjadi di dalam desanya sendiri.
Dari 8 watak yang di sebutkan dalam
bab II dan yang sudah di terapakan oleh kepala Desa Kedungsari, kec. Tarokan,
Kab. Kediri, melalui tanya jawab yang dilakukan oleh si peneliti ke Kepala
desanya lansung. Dengan mengenai beberapa waak tersebut adalah:
1. Harus
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang alat-alat teknis dan prosedur-prosedur
yang dipergunakan oleh para pegawainya.
Mengenai
poin ini, Bapak Poniran selaku Kepala Desa kedungsari kec. Tarokan, Kab.
Kediri, berpendapat:
secara
teknis alat-alat dan prosedur yang ada di kantornya itu sangat mudah untuk di
oprasikan, karena alat-alat sekarang itu praktis dan sangat canggih dan lengkap
dengan fitur-fitur atau prosedur pemakaian,[4]
Di simpulkan
bahwa dalam kepemimpinanya Bapak Poniran sangat menguasai alat-alat teknis dan
prosedur-prosedurnya.
2. Seorang
pemimpin harus senantiasa setia memegang teguh setiap ucapannya. Inilah poin
terpenting dalam poin yang ke-2
Dalam sikap
dan perkataan seorang pemimpin itu sangat penting, karena dari sini para
masyarakat dan pegawai-pegawai di dalam kantor untuk menilainya. Menurut
pengalaman saya yang sudah bersetatus menjadi warga Desa Kedungsari dan kepala
desa saya yang sudah agak cukup lama menjabat menjadi Kepala Desa yaitu selama
5 tahun dengan visi dan misinya untuk merubah desa kedungsari ini sudah
terwujud dan terlaksana. Seperti kesejahteraan masyarakat dalam berpenghasilan
adalah membuat jalan jalan di sawah terpencil agar para petani bisa menjangkau
sawahnya tidak ada kendala dan perbaikan jembatan penghubung agar transportasi
petani menjadi lancar.
3. Tabah dalam
usahanya. Pemimpin harus mempunyai keyakinan yang teguh atas segala sesuatu
yang ingin dicapainya.
Menurut saya seorang pemimpin itu
harus tabah dan sabar dalam menjalankan tugasnya karena mencapai tujuan yng
besar itu memerlukan proses dan proses itu memerluka kesabaran. Menurut
pendapatnya dalam menangani masalah yang
terdapat pada desa, Bapak Poniran selaku Kepala Desa kedungsari kec. Tarokan,
Kab. Kediri, berpendapat:
Bila ada permasalahan dalam desa para aparat desa
selalu mengadakanrapat untuk bermusyawarah untuk mencari solusi yang terbaik,
contohnya ada kerusakan jalur transportasi di sawah, kami para aparat desa
bersepakat mencari solusi untuk perbaikan jalur transportasi, dengan
mengusulkan dana kepada pihak yang berwenang untuk dana perbaikan transportasi.[5]
Di sini
terbukti bahwa kesabaran kepala desa terbukti dengan menangani permasalahan-permasalahan
dengan tenang dan pemikiran yang penuh tanggung jawab dan kesabaran.
4. Kemampuan
untuk memberikan pengertian tanpa menimbulkan kesalah pahaman dalam dalam
menjelaskan/mengemukakan tujuan organisasi kepada pihak lain.
Seorang
pemimpin harus bisa menjadi pemimpin yang baik,
dengan bisa menjelaskan secara jelas mengenai perintah-perintah dan
prosedur-prosedur yang sudah di rancang, maupun mengenai tugas-tugas yang akan
di berikan oleh sang pemimpin kepada kariawanya. Mengenai semua itu inilah
pendapat dari Bapak Poniran selaku Kepala Desa kedungsari kec. Tarokan, Kab.
Kediri.
Megenai
semua itu saya pernah menegur dan berbicara dengan salah satu petugas saya, karena petugas saya datang kekantor itu
terlambat. Saya ajak berbincang-bincang agar petugas saya mengerti dan paham
akan keterlambatanya. Dan ada lagi peristiwa saat ada warga saya yang mau menemui saya, datang kerumah dan
kekantor saya tiga kali berturut-turut tidak menemui saya, dan saat datang lagi
dia menemui saya, dan dia berkata mengolok-olok saya bahwa saya orangnya
sombong tidak mau di temui dan selalu gaya sibuk, terus saya bercerita dan menjelaskan
tentang kesibukan saya agar warga saya tidak
salah paham terhadap saya.[6]
Berarti disini
dapat di simpulkan bahwa, dalam poin ke 4 dari tipe ini kepala desa saya sudah
menguasainya.
5.
Senantiasa menaruh minat yang tulus
dan ikhlas terhadap orang lain, tulus terhadap kesejahteraan bagi pihak yang
dipimpinnya.
Untuk meyakinkan, membangun rasa dan
memberi motivasi, agar para pegawai dan masyarakatnya mempunyai rasa minat dan
keyakinan yang tinggi terhadap sang pemimpin, dibutuhkan pemimpin yang mengerti
dan menguasai situasi dan isi hati para pegawai dan masyarakatnya yang dia
pimpin. Mengenai ini semua Bapak Poniran selaku Kepala Desa Kedungsari Kec.
Tarokan, Kab. Kediri, mempunyai cara mengenai dengan kesejahteraan
masyaratakatnya beliau berpendapat:
Dalam menyejahterakan masyarakat,
saya membuat trobosan dalam meningkatkan seperti Usaha Kecil Masyarakat (UKM),
seperti di Desa Kedungsari RT:03, RW:02, dalam usahanya adalah pembuatan grabah
dan remikan contohnya adalah patung dari tanah liat, alat bantu masak dari
tanah liat, mainan anak-anak dari tanah liat dan masih banyak lagi yang lainya.
Dari pemerintah sendiri menurunkan bantuan untuk melancarkan usahanya dengan
memberi cerobong dan tempat untuk proses pembakaran hasil tanah. Dan tak lupa
seperti perbaikan irigasi air di sawah untuk pengairan sawah. Semuanya itu
bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat, dan pendektan diri antara
pemerintah dengan masyarakatnya.[7]
Bisa di simpulkan berarti dalam
menyejahtrakan masyarakat aparat pemerintah sudah mempunyai rencana dan tujuan.
Dan kembali lagi kemasyarakat agar sadar dengan usaha dan kerja sang aparat
pemerintah.
6.
Kemampuan untuk memahami manusia
serta reaksinya. Seorang pemimpin harus paham benar akan manusia baik manusia
sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok dan mengetahui mengapa ia bertindak
sedemikian rupa.
Untuk kemampuan dalam memahami suatu karakter, sifat,
kualitas kerja maupun kualitas pemikiranya lalu untuk memutuskan sesuatu.
Sangat perlu untuk dimiliki oleh seorang pemimpin, dengan demikian dalam
memutuskan sesuatu dengan mudah dan tepat. Dalam poin ini Bapak Poniran selaku
Kepala Desa Kedungsari Kec. Tarokan, Kab. Kediri bercerita:
Pada saat kantor
kami membutuhkan kariawan, berketapan dengan acara pemilu, saya melihat ada
seorang petugas pemilu dari masyarakat desa dengan kemampuan yang mencukupi
dalam mengerjakan tugas-tugas dan saat selesai pemilu, saya dengan pemikiran
yang matang saya memanggil dia untuk menawarkan jabatan untuk menjadi kariawan
di kantor desa, dan dia menerima tawaran saya[8].
Dari cerita itu bahwa bisa
disimpulkan bahwa dalam memilih petugas Bapak Poniran sangat menguasai dan
mempunyai pemikiran sendiri dalam keputusanya.
7.
Seseorang pemimpin harus senantiasa
waspada untuk selalu bersikap objektif dan jangan sampai membiarkan putusannya
dipengaruhi oleh sentiment orang lain.
Menjadi seorang pemimpin sangat penting dalam
memutuskan sesuatu dengan pertimbangan-pertimbangan dampak negatif maupun
positifnya maka dari itu sangat perlu pemikiran yang matang dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang ada di desa itu sendiri. Mengena ini semua inilah tanggapan
dari Bapak Poniran selaku Kepala Desa Kedungsari kec. Tarokan, Kab. Kediri.
Pada saat ada permasalahan dalam
desa terutama masyarakatnya mengenai ada wabah nyamuk demam berdarah, para
aparat desa mempunyai ide untuk membuat suatu panitia untuk menggerakan dan
memahamkan pentingnya menerapkan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) kemasyarakat
agar bisa menanggulangi wabah nyamuk demam berdarah, dan keputusan itu saya
setujui dan di laksanakan secepatnya.
Dari permasalahan diatas bisa
ditangkap oleh penulis bahwa mengenai poin ke-7 ini Bapak Poniran sangat
menguasainya.
8.
Seseorang pemimpin harus senantiasa
bersikap terus terang dan transparan. Ia tidak boleh membiarkan orang lain berkata
terhadap dirinya.
Untuk menjadi pemimpin sangat penting mempunyai sifat
transparan. Dengan pemimpin yang bersifat terus terang dan transparan maka
masyarakat maupun petugas yang di pimpinya juga akan otomatis transparan.
Mengenai poin ini beginilah tanggapan dari Bapak Poniran selaku Kepala Desa
Kedungsari kec. Tarokan, Kab. Kediri.
Menurut saya poin ke-8 ini masih ada
kaitanya dengan cerita saya yang ada di pon ke-4 tadi. Saat ada warga saya yang mau menemui saya, datang kerumah maupun
kekantor saya tiga kali berturut-turut tidak menemui saya, dan saat datang lagi
dia menemui saya, dan dia berkata mengolok-olok saya bahwa saya orangnya
sombong tidak mau di temui dan selalu gaya sibuk, terus saya bercerita dan
menjelaskan tentang kesibukan saya agar warga saya tidak salah paham terhadap saya dan warga mengerti
dengan saya.[9]
Berarti tidak bisa diragukan lagi
bahwa poin ke-8 semua ini sudah dimiliki oleh Bapak Poniran selaku Kepala Desa
Kedungsari. Dan suda beliau terapkan untuk menjadi pemimpin yang baik.
BAB IV
ANALISIS
Dalam bab ini akan dipaparkan analisis terkait hasil data dan
temuan penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi maupun dokumentasi. Dalam pemahasan
hasil penilitan ini disajikan dengan teori-teori yang ada dan disesuakan dengan
fokus penelitian, agar lebih mudah dalam menganalisis setiap permasalahan yang
ada.
Adapun ada
fokus penelitian ini dan hasil pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.
Harus mempunyai pengetahuan yang
cukup tentang alat-alat teknis dan prosedur-prosedur yang dipergunakan oleh
para pegawainya sehingga ia dapat member petunjuk-petunjuk dalam mengoprasikan
alat-alat setra prosedur-prosedur yang diperlukan. Pengetahuan dan pengertian
tentang garis-garis besar kebijaksanaan organisasi.
Adapun
dari poin pertama ini sang pemimpin harus menguasai alat-alat teknis dan cara
kerjanya diobservasi dari pendapat beliau sekiranya sudah menguasai dan
mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai alat-alat teknis serta prosedur cara
kerjanya..
2.
Seorang pemimpin harus senantiasa
setia memegang teguh setiap ucapannya. Ia harus senantiasa menepati janjinya jika ingin menanam
kepercayaan bawahannya. Seorang pepemimpin harus mampu memberikan penilaian
yang baik terhadap semua permasalahan, baik yang bersifat kedinasan maupun yang
bersifat pribadi.
Dengan menepati janji dan menerapkan janji-janajinya terutama visi
dan misinya untuk menjadi seorang pemimpin akan dapat dipercaya oleh warganya
maupun kariawanya.
Dengan hasil analsis data poin ini sudah dimekerti sebelumnya oleh , Bapak
Poniran selaku Kepala Desa kedungsari, kecaatan Tarokan, Kabupaten Kediri,
3.
Tabah dalam usahanya. Pemimpin harus
mempunyai keyakinan yang teguh atas segala sesuatu yang ingin dicapainya.
Dalam soal ketabahan dalam berusaha dan mempunyai keyakinan yang
tinggi sangat perlu untuk dimiliki oleh sang pemimpin untuk mencapai keinginan
atau cita-citanya.
Dari data yang dianalisis Bapak Poniran selaku Kepala Desa
kedungsari kec. Tarokan, Kab. Kediri, juga sudah mempunyai ketabahan dan
mempunyai keyakinan yang tinggi dalam niatnya untuk menyesejahterakan
masyarakatnya.
4.
Kemampuan untuk memberikan
pengertian tanpa menimbulkan kesalah pahaman Kemampuan untuk mendengarkan
secara simpatik, baik berupa usul-usul maupun berupa kritikan dari pihak lain
maupun dari pihak bawahannya.
Kesalah pahaman seseorang akan menimbuklan rasa saling tuduh dan akan mengurangi rasa kepercayaan
terhadap orang lain.
Analisis data membuktikan bahwa poin yang ke-4 ini sudah ada dalam
hati kepemimpinan Bapak Poniran selaku Kepala Desa kedungsari kec.
Tarokan, Kab. Kediri, dan beliau pantas mendapatkan kepem9mpinan itu.
5.
Senantiasa menaruh minat yang tulus
dan ikhlas terhadap orang lain , tulus terhadap kesejahteraan bagi pihak yang dipimpinnya.
Ketulusan minat dan keihlasan hati sang pemimpin akan kelihatan dan
bisa dibuktikan dari tinkah laku dan sikap seorang pemimpin dengan cara beliau
memipin.
Dan analisa data membuktikan bahwa Bapak Poniran selaku Kepala Desa
kedungsari kec. Tarokan, Kab. Kediri, dalam menyejahterakan masyarakatnya
mempunyai kepedulian dari hasil usah kecil masyarakat dan terobosan-terobosan
bantuanya membuktikan rasa minat dan ketulusan hati agar masyarakanya makmur
dan bahagia.
6.
Kemampuan untuk memahami manusia
serta reaksinya Seorang pemimpin harus paham benar akan manusia baik manusia
sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok dan mengetahui mengapa ia
bertindak sedemikian rupa.
Untuk menentukan sesuatu pemimpin harus mempunyai keputusan yang
maang dan sudah memikiran dampak positif maupun negatifnya.
Dan data analisis membuktikan dalam cara untuk memahami sifat dan
karakteristik seseorang , Bapak Poniran selaku Kepala Desa kedungsari, kecamatan
Tarokan, Kabupaten Kediri, mempunyai cara sendiri untuk menentuknya.
7.
Seseorang pemimpin harus senantiasa
waspada untuk selalu bersikap objektif dan jangan sampai membiarkan putusannya
dipengaruhi oleh sentiment orang lain.
Kewaspadaan sang pemimpim sangat
diperlukan dalam menangani masalah dan menyelesaikan masalah.
Hal ini dibuktikan oleh Bapak
Poniran selaku Kepala Desa kedungsari kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri,
dalam menangani masalah yang ada didesa dengan membuat rancangan-rancangan
trobosan untuk menyelesaikan masalah.
8.
Seseorang pemimpin harus senantiasa
bersikap terus terang dan transparan Ia tidak boleh membiarkan orang lain
berkata terhadap dirinya ; “ia selalu ingin rahasia dan tertutup.
Sikap kekeluargaan dan keakrapan
sang pemimpin dengan kariawan maupun bawahanya bisa menciptakan rasa kepercayaan
yang tinggi.
Dari observasi analisis data yang
didapat dari penelitian kepemimpian Bapak Poniran selaku Kepala Desa kedungsari
kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, membuktikan dengan rasa kesabaran dan rasa
sayangnya dengan masyarakatnya, dengan menjelaskan dan transparanya beliau
bekerja dan kesibukan beliau dalam melayani masyarakat.
BAB
V
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan oleh sipenulis bahwa Bapak
Poniran selaku Kepala Desa Kedungsari kec. Tarokan, Kab. Kediri sudah memenuhi
kriteria untuk menjadi pemimpin yang ideal dan pantas untuk menjadi pemimpin di
Desa Kedungsari kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri.
Dan bisa
buat contoh oleh pemimpin-pemimpin yang lainya agar masyarakat yang mereka
pimpin agar sejahtera seperti masyarakat yang di pimpin oleh Bapak Poniran
selaku Kepala Desa kedungsari.
Dan bukan
oleh aparat daerah atau wilayah desa saja, untuk semuanya yang menjadi pemimpin
sangat lah penting dalam menerapkan dan melaksanakan 8 poin untuk jadi pemimpin
yang ideal tadi.
Untuk mejadi seorang aparat
pemerintahan. Bapak Poniran selaku Kepala Desa Kedungsari sudah memenuhi semua
karakter untuk menjadi pemimpin yang ideal dan pantas untuk menjadi seorang
pemimpin terutama dalam menyejahterakan masyarakatnya dari penghasilan dan
usaha-usaha yang dimiliki masyarakatnya sudah beliu tingkatkan dan taklupa lagi
dalam kesehatan masyarakatnya beliau juga memperhatikanya.
Dan dalam cara beliau memimpin dan
merancang acara beliau sangat suka bermusyawaroh karena dengan musyawaroh dapat
menciptakan rasa kekeluargaan yang erat dan bisa untuk saling mengerti satu
sama lain.
Kemampuan beliau dalam mengambil keputusan sangat lah bijak dan rasa
kekeluargaan beliau sangat lah besar terutama sikap transparan dan ketulusanya.
No comments:
Post a Comment