Thursday 26 January 2017

makalah pengantar pendidikan



                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      BAB I
PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah Bantuan yang diberikan secara sadar kepada anak yang bertujuan untuk  mengembangkan potensi atau kemampuan anak, memperbaiki moral,dan melatih intelektual.Salah satu komponen pendidikan adalah Lingkungan Pendidikan. Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada disekitar anak baik berupa benda mati atau hidup yang dapat memberikan pengaruh pada perkembangan anak tersebut.Lingkungan pendidikan meliputi Lingkungan keluarga,lingkungan sekolah,serta lingkungan masyarakat.Ketiganya mempunyai peranan yang sangat penting,dan dapat  memberikan pengaruh besar tehadap perkembangan seorang anak baik secara langsung maupun tidak,baik secara disengaja atau tidak disengaja.Disamping lingkungan itu memberikan pengaruh dan dorongan, lingkungan merupakan sarana yang memberikan kesempatan pada pembawaan yang ada pada diri seorang anak untuk berkembang. Seberapa baik pembawaan dari seorang anak, tanpa adanya lingkungan pendidikan, maka pembawaan yang baik itu akan tetap menjadi pembawaan saja,tidak akan berkembang.

2.      RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas,makalah ini akan membahas semua hal yang berkaitan tentang Lingkungan Pendidikan.fokus pembahasannya sebagai berikut :
a.       Jelaskan pengertian serta macam-macam dari Lingkungan Pendidikan !
b.      Apa  peranan dari masing-masing lingkungan pendidikan, ?





BAB II
PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN
            Lingkungan pendidikan adalah ruang dan waktu yang menjadi tempat pengaruh perkembangan pemikiran manusia[1]. Ruang dan waktu itu sendiri misalnya, lingkungan sekolah, madrasah, masjid, majelis taklim, balai musawaroh, dan organisasi. Lingkungan itu sendiri dapat berdampak positif terhadap pembentukan dan perkembangan,dan juga berdampak negatif bagi anak itu sendiri. Maksudnya dampak positif adalah ,apabila lingkungan tersebut memberikan dorongan atau motivasi terhadap pembentukan dan perkembangan manusia. Sedangkan pengaruh negatif adalah apabila lingkungan itu tidak memberikan pemikiran yang baik dan bahkan menghambat terhadap proses perkembangan pemikiran manusia.[2] Lingkungan pendidikan sangat berperan penting dalam menggapai tujuan kesuksesan pendidikan, yang bertujuan meningkatkan seperitual keagamaan, belajar pengendalian diri, memperbaiki kepribadian, meningkatkan kecerdasan, menciptakan ahklak mulia, menambah ketrampilan. Secara garis besar lingkungan pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara dibagi menjadi tiga yang disebut dengan Tri Pusat Pendidikan,yaitu keluarga,sekolah,dan masyarakat.








2.      MACAM-MACAM LINGKUNGAN PENDIDIKAN
A.    KELUARGA
Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama yang didalamnya terjadi interaksi-interaksi secara langsung.Melalui interaksi tersebut diperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, minat, emosi dan sikapnya dalam hidup dan dengan itu diperoleh ketenangan dan ketentraman.
Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah merupakan peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Keluarga harus memelihara dan membesarkan anak, melindungi dan menjamin keamanan anak, memberi pengajaran dalam arti yang luas. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.[3]
Keluarga sebagai lembaga pendidikan  mempunyai peranan penting dalam membentuk generasi muda.Peranan-peranan keluarga diantaranya adalah Kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anaknya, kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenangan jiwa anak-anak, saling menghormati antara orang tua dan anak, saling percaya, mengadakan perkumpulan antara orang tua dan anak.
Keluarga disebut pula sebagai lembaga pendidikan informal.Pendidikan informal adalah kegiatan pendidikan yang tidak diorganisasikan dan tidak mengenal penjenjangan menurut tingkatan umum maupun tingkatan keterampilan dan pengetahuan.Pendidikan dalam keluarga ketika fase kanak-kanak merupakan pendidikan yang paling baik untuk menanamkan nilai-nilai.Tehnik yang paling tepat dalam proses ini adalah dengan metode imitasi atau pembinaan anak secara tidak langsung melalui pola tingkah laku kedua orangtua-nya.
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak meliputi tujuh hal, yaitu budi pekerti, sosial, intelek, pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian yang baik, kekeluargaan, nasionalisme dan patriotisme, serta pendidikan agama.[4]


B.     SEKOLAH
Sekolah mempunyai peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali terhadap jiwa anak. Peranan sekolah dengan melalui kurikulum antara lain mengajarkan cara bergaul, cara mentaati peraturan sekolah, serta mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna. Tidak semua tugas mendidik dapat dilakukan oleh orang tua terutama dalam hal pendidikan dan berbagai macam keterampilan.Oleh karena itu, pendidikan disekolah merupakan pendidikan lanjutan dari pendidikan keluarga. Disamping itu,kehidupan di sekolah merupakan jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan keluarga dan masyarakat kelak.[5]
Pendidikan disekolah disebut juga dengan pendidikan formal karena mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya disusun secara sistematis dan distandarisasikan.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan berdasarkan tanggung jawab formal, keilmuan, dan fungsional. Sekolah sebagai pendidikan formal dirancang sedemikian rupa agar lebih efektif dan efisien, yaitu besifat klasikal dan berjenjang. Karena mereka menerima materi yang sama,pada suatu kelas biasanya murid-muridnya mempunyai kemampuan yang relatif sama dari kelompok umur yang hampir sama pula. Tidak ada anak yang mempunyai hak istimewa, mereka mempunyai hak dan kewajiban yang sama,dan mendapatkan perlakuan yang sama. Disinilah anak-anak dilatih untuk belajar hidup secara demokratis.
Sekolah terdiri dari jenjang lembaga dan jenjang kelas. Sistem pembelajaran pada masing-masing jenjang ditentukan muatan materi, desain, strategi pembelajaran yang disebut dengan kurikulum.Masing-masing level atau sekolah mempunyai kurikulum yang berbeda antara satu dengan yang lain.Untuk mengukur kemampuan murid dapat menyelesaikan pendidikannya pada suatu jenjang dilakukan melalui berbagai cara yaitu Formatif, sumatif, dan UAN.
Tidak semua pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak dipengaruhi oleh kurikulum,boleh jadi perkembangan tersebut dipengaruhi oleh interaksi antara satu anak dengan yang lain atau bahkan dengan gurunya. Di sekolah murid dilatih dengan disiplin yang sangat ketat dibandingkan dengan lembaga yang lain, sehingga murid sekolah pada hari-hari tertentu dan jam-jam tertentu. Bila dikaitkan dengan pengadaan SDM yang berkualitas untuk dapat bersaing secara global, maka pembangunan sekolah dianggap sebagai investasi yang prospektif demi menyongsong kehidupan bangsa.

C.     MASYARAKAT
Masyarakat adalah sekumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan Negara, kebudayaan dan agama.[6] Yang dimaksud dengan anak berada di lingkungan masyarakat apabila anak tersebut tidak berada di bawah pengawasan orang tua atau anggota keluarga yang lain,dan tidak berada di bawah pengawasan guru atau petugas sekolah yang lain. Pengawasan tingkah laku perbuatan anak dalam lingkungan masyarakat ialah oleh petugas-petugas hukum di dalam masyarakat atau juga orang-orang yang berada dalam masyarakat. Jadi, disini masyarakat berperan dalam upaya pembentukan karakter anak bangsa.
Pendidikan masyarakat merupakan pendidikan yang menunjang pendidikan keluarga dan sekolah. Peran masyarakat antara lain menciptakan suasana yang dapat menunjang pendidikan nasional, ikut melaksanakan pendidikan non pemerintah(sosial), mempunyai pengaruh yang besar dalam memberikan arah terhadap pendidikan anak. Pengaruh-pengaruh ini ada yang bersifat positif ada pula yang bersifat negatif. Pengaruh yang bersifat positif dari masyarakat ini banyak kita jumpai dalam perkumpulan-perkumpulan pemuda, organisasi-organisasi pelajar atau mahasiswa, maupun organisasi-organisasi lain. Sedangkan pengaruh yang bersifat negatif tidak terhitung banyaknya dalam masyarakat. Dan anehnya,pengaruh yang negatif ini sangat mudah diterima oleh anak, dan sangat kuat meresap di hati anak. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas wajib bagi orang tua untuk selalu mengadakan pengawasan terhadap putera-puterinya.



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada disekitar anak yang mempengaruhi tingkah laku, perkembangan, serta pertumbuhan pada anak. Secara garis besar lingkungan dibagi menjadi tiga, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting untuk membentuk generasi muda,yaitu Kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anaknya, kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenangan jiwa anak-anak, saling menghormati antara orang tua dan anak, saling percaya, mengadakan perkumpulan antara orang tua dan anak. Sedangkan peranan sekolah dengan melalui kurikulum antara lain mengajarkan cara bergaul, cara menaati peraturan sekolah, serta mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna. Peran masyarakat dalam pendidikan antara lain menciptakan suasana yang dapat menunjang pendidikan nasional, ikut melaksanakan pendidikan non pemerintah(sosial), mempunyai pengaruh yang besar dalam memberikan arah terhadap pendidikan anak.

B.     SARAN
Agar tujuan pendidikan yang dicita-citakan segera terwujud,antara keluarga, sekolah, dan masyarakat harus saling kerjasama satu sama lain. Pendidikan jangan dianggap sesuatu hal yang kecil (sepele)  tapi jadikanlah pendidikan itu sebagai kewajiban kita untuk meraih masa depan.


DAFTAR PUSTAKA

Kader abdul,dkk. Dasar-dasar Pendidikan.JAKARTA.kencana,2012
Kusuma Amir Dalen.Pengantar Ilmu Pendidikan.SURABAYA.Usaha Nasional,1973


[1] Drs. Tatang S., M.Si.Ilmu pendidikan(Bandung:Pustaka Mulia,2012),153.
[2] Amir Dalen.Kusuma.Pengantar Ilmu Pendidikan(Surabaya:Usaha Nasional,1973),32.
[3] Ibid,109.
[4] Abdul Kadir,dkk.Dasar-dasar Pendidikan(Jakarta:Kencana,2012),163.
[5] .Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan(Surabaya:Usaha Nasional,1973),111.
[6] Abdul Kadir,dkk. Dasar-dasar Pendidikan(Jakarta:Kencana,2012),167.

No comments:

Post a Comment