Sunday 4 August 2019

Pelacur Berjilbab


Pelacur Berjilbab
Sebelum nya saya awali dengan minta maaf

Oke lanjut...
Kehidupan yang sangat kejam, semakin hari semakin tidak normal, entah itu pisang yang merayu sidonat ataukah donat yang memajangkan bolonganya (lubang) kepada sipisang

Sebelum mengarah kepelacur alangkah lebih baiknya kita berbicara mengenai nafsu, karena sipembuat masalah terbesar adalah nafsu.

Eh kok gitu, dalam konsep kehidupan seharusnya kita tidak boleh menyalahkan, karena jika nafsu disalahkan, sampai kau pisuhi, wes pokoknya kamu salahkan terus sinafsu tersebut, dia tidak akan berubah, sedikit aja tidak berubah.

Ok. Stop membahas tentang nafsu, bukan nafsu seharusnya yang kita salahkan tetapi dirikita, bagaimana kok bisa terhasut oleh nafsu

Di kedok pemikiran saya ini, pelacur biasanya akan berobjek perempuan kan, laah disini pelacur bukan hanya perempuan tetapi bisa saja laki laki karena pelacur ini saya artikan hanyalah sebuah sifat.

Kenapa saya menggunakan kata sorban, ini bukan saya memojokan kaum sorban yaitu para kaum muslimin dan muslimat, tetapi saya gunakan adalah sifat dari sorban itu sendiri.

Wow sudah panjang ya ternyata, padahal ini belum meremas lebih dalam mengenai inti dari artikel ini loh,,hehe.

Berbicara mengenai Pelacur Berjilbab, juga membuat aku bingung sendiri, entah dimulai dari pertanyaan, kok bisa pelacur memakai jilbab?, apakah tidak malu. Kok bisa sih jilbab dipakai seorang pelacur? Apakah tidak membuat ribet dan sumuk ataukah malah dibuat pelindung jika orang lain tahu bahwa dia adalah pelacur. Apakah dia tidak malu dengan jilbab yang terlihat suci tersebut dipergunakan untuk berbuat kezaliman? Munkin biar kamuflase munkin, saat digolongan orang suci dia akan bergaya suci dan disaat digoda dengan nafsu terhembaslah jilbabnya.

Yaah pertanyaan-pertanyaan yang mbuletisasi yang saya ingin menulis tentang ini.

Teringat celoteh kecil "ada yang menutup auratnya tetapi tetap pacaran, ada yang biasa saja tapi komitmen dalam ibadah, ada yang sholatnya lancar tetapi suka gibah, ada yang sedekahnya lancar tetapi suka merendahkan orang lain, ada yang kelihatannya nakal tetapi suka membantu orang, ada yang sukanya dirumah saja tetapi komunikasi lawan jenis lancar, ada yang sukanya sholawatan tetapi lupa terkadang dirinya sesat, ada yang hafal banyak fatwa suci tetapi lupa akan fatwa sendiri dan lebih parahnya lagi ada yang hafal ratusan ayat suci tetapi lupa juga dengan dirinya yang suci.

Ingat gays itu semua adalah manusia tidak putih juga tidak gelap, tidak ada yang sok bersih dan tidak yang melihatkan kekotoranya, cuman saja jalan untuk memilih dosa aja berbeda

No comments:

Post a Comment