Thursday 3 January 2019

Tiga Pemuda dan Nabi Pertapa


Tiga Pemuda dan Nabi Pertapa

Petapa yang sangat dikenal oleh banyak orang, karena khotbahnya yang sangat mengesankan, tutur katanya yang sangat bijak dalam berkhotbah maupun berbincang, pertapa tersebut turun tiga kali dalam sebulan untuk berkhotbah dan menyampaikan pesan-pesan kepada orang-orang.

Pada suatu saat, bersama dinginya hembusan dari angin gunung dan mulai menggelapnya di sekitaran pepohonan, tiga pemuda mendatangi pertapa tersebut dengan menyalaminya dan pemuda tersebut bertanya kepada sang pertapa tersebut “Kau berkotbah sana kesini, sudah banyak dalilmu yang kumandangkan dan engkau menyuruh orang untuk dermawan, membuat orang untuk saling tolong menolong dan menjelaskan apa itu kemiskinan, sekarang kami minta kekayaanmu karena kami membutuhkanya”

Dengan nada yang sangat lirih petapapun menjawab, “wahai pemuda, sini ambilah apa yang kamu inginkan, aku tidak mempunyai banyak uang dan emas, aku tidak mempuyai apa-apa selain tempat tidur, alas dan teko air kecil ini”

Dengan pandangan yang hina sambil berdiri di samping lawang, salah satu berkata “Dasar penipu! Pembohong!, Kau mengajarkan apa yang belum pernah kau lakukan”

Itu lah mengapa ada perkataan dari orang bijak “Lihat apa yang dibicarakan, jangan lihat siapa yang berbicara”

Menilai suatu kebaikan, merasakan satu kasih sayang karena kebaikan, menikmati keindahan dampak dari kasih sayang. Itu adalah sebuah sedikit metode kehidupan.

Kahlil Gibran, Rahasia Hati Sang Nabi, 146

No comments:

Post a Comment